Peluang bisnis fashion muslim di akhir tahun 2025 sangat cerah, terutama di Indonesia sebagai pasar terbesar dunia untuk produk ini. Berikut analisis lengkap dari segi pasar, tren, pemerintah, peluang strategis, serta tantangan yang perlu Anda perhatikan:
1. Ukuran Pasar & Pertumbuhan

- Nilai konsumsi fashion muslim dunia diperkirakan mencapai USD 311 miliar pada 2024, dengan proyeksi terus naik hingga USD 428 miliar pada 2027
- Indonesia sendiri adalah konsumen terbesar di ASEAN, dengan nilai industri mencapai sekitar USD 20–22 miliar pada 2023–2024, dan pertumbuhan tahunan sekitar 18–18,2%
👉 Kesimpulan: Pundi-pundi terus bertambah—baik secara domestik maupun global.
2. Tren dan Segmentasi Pasar
Low‑End vs High‑End
-
Segmentasi pasar hijab di Indonesia menunjukkan:
- 60–70% mengonsumsi hijab simple dan ekonomis (harga < Rp 50.000),
- 10% untuk hijab syar’i,
- fashion premium yang diminati warga urban (harga di atas Rp 200.000) walaupun volume kecil namun margin tinggi
Tren Desain & Konsumen
- Desain modern yang menggabungkan aesthetic millennial/Gen Z seperti warna pastel, hijab printing, dan bahan ramah lingkungan (sustainability) semakin diminati
- Konsumen utama adalah wanita muda (18–35 tahun) yang aktif bermedia sosial dan mencari keseimbangan antara gaya dan nilai religius
3. Dukungan Pemerintah & Infrastruktur
- Pemerintah Indonesia aktif mempromosikan industri fashion muslim melalui Jakarta Muslim Fashion Week, Muslim Fashion Festival, dan dukungan koneksi ekspor ke Timur Tengah dan Afrika melalui trade diplomacy dan business matching
- UMKM didorong melalui pelatihan digital marketing, akses pembiayaan, dan inovasi produk agar siap bersaing global.
4. Peluang Strategis untuk Anda
Penetrasi Domestik
- Menyasar segmen premium hijab/luxe modest wear: margin tinggi tapi butuh branding kuat dan desain premium sesuai trend urban modern.
- Menyediakan produk harga terjangkau dengan volume besar: strategi reseller, produksi massal.
Digital & E‑Commerce
- Platform seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Zalora, dan TikTok Shop sangat efektif mencapai pasar nasional maupun regional
- Livestreaming e‑commerce saat Ramadan/Eid terbukti mengerek penjualan signifikan.
Ekspor & Kolaborasi Global
- Target pasar ekspor: Malaysia, Saudi Arabia, Turkiye, Pakistan, Iran, dan Mesir.
- Brand seperti Dian Pelangi dan Buttonscarves sudah menembus pasar internasional melalui Modest Fashion Week dan platform global.
- Pendekatan omnichannel: gabungkan direct-to-consumer (online), partnership, pop-up store di luar negeri, dan kolaborasi desain dengan influencer muslim internasional.
5. Tantangan & Tips Mitigasi
Tantangan | Strategi Mitigasi |
---|---|
Persaingan tinggi dari pemain lokal dan global | Fokus diferensiasi desain, brand storytelling, kualitas bahan, plus sertifikasi halal lengkap |
Akses pembiayaan dan produksi UMKM | Manfaatkan program pemerintah, sinergi dengan fashion hub/inkubator |
Tren yang cepat berubah | Riset konsumen reguler, inklusi feedback Sumber “Muslim 5.0” menyarankan pemilihan nilai emosional dan fungsional, tidak hanya kehalalan |
Akhir tahun 2025 adalah saat yang strategis untuk memasuki atau memperluas bisnis fashion muslim. Dengan pangsa pasar yang besar, pertumbuhan kuat, dukungan pemerintah, serta peluang digital dan ekspor terbuka lebar, kombinasi inovasi, branding, dan jaringan global adalah kunci sukses. Produk yang menggabungkan aesthetic modern, kualitas, dan narasi nilai syariah akan menonjol di pasar.